Kamis, 12 Desember 2019
Gideon Hartono, Pengusaha Sukses Pelopor Apotek Waralaba Indonesia
Siapa yang tak tahu apotek K-24? Apotek waralaba pertama di Indonesia yang memiliki lebih dari 470 gerai ini didirikan oleh dr. Gideon Hartono, seorang pengusaha asal Yogyakarta. Apotek ini terkenal karena jam operasionalnya yang buka 24 jam non stop setiap harinya.
dr. Gideon Hartono, lahir pada 10 Oktober 1963 dari sebuah keluarga sederhana yang tergolong kurang mampu secara ekonomi. Orang tuanya, Hadi Purnomo dan Linawati hanyalah penjaja kue moci dan tepung beras yang berkeliling dari Yogyakarta hingga Klaten. Jiwa wirausahanya muncul sejak kecil karena kesehariannya adalah membantu orang tuanya menjual tepung beras merah di sekitar Klaten dan membuat kue moci untuk dijual keesokan harinya setiap pulang sekolah.
Pelajaran apa saja sih yang dapat kita pedomani dari perjalanan hidup beliau? Mari kita ulas.
Explore bakatmu
Memasuki masa SMP, Gideon mulai tertarik dengan fotografi dan bekerja sebagai fotografer keliling. Memanfaatkan waktu di luar sekolah dan aktivitas keseharian membantu ibunya, ia pun rajin mengikuti lomba-lomba fotografi dan sering berhasil meraih kemenangan. Dari situ ia mendapatkan hadiah uang yang dipergunakan untuk membantu keluarganya. Gideon memulai usaha fotografinya. Hingga tahun 90an, studio fotonya menjadi studio foto yang memiliki peralatan paling modern di Jogja.
Tekun untuk meraih cita-cita
Di luar aktivitas keseharian yang dijalaninya, Gideon pun dikenal sebagai seorang siswa yang cerdas. Hal ini membuat beliau dapat melayani les privat matematika, kimia dan fisika untuk anak lain. Dengan keuletan dan komitmennya pada dunia pendidikan, akhirnya beliau berhasil menamatkan pendidikan SMA dan bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada demi menghemat semua biaya karena universitas tersebut terletak di kampung halamannya. Sejak kecil Gideon memang telah bercita-cita menjadi seorang dokter dengan harapan dapat membantu ekonomi keluarganya. Semua kesulitan dan pahit kehidupannya turut membuat ia membulatkan tekadnya untuk sukses menjadi seorang dokter.
Ubah kesulitan jadi peluang
Dari hasil bisnis fotografinya, ia investasikan untuk membuka bisnis apotik. Berawal dari pengalamannya yang kesulitan mencari apotek yang buka hingga tengah malam, ia memiliki ide untuk memulai bisnis apotek 24 jam non stop. Ketika ia memutuskan untuk membuka bisnis ini, ia tak dipusingkan oleh berbagai macam survei pasar. Ia hanya mengikuti nalurinya sebagai seorang pebisnis dan itu terbukti dengan kesuksesannya hingga hari ini.
Miliki rasa empati
Gideon mengaku tidak mengambil keuntungan besar dari obat yang dijualnya. Ia mengambil keuntungan dari omset penjualan. Padahal kalau ia mau, ia mendapat margin yang cukup besar dari distributor antara 20-40 persennya. Tapi beliau hanya mengambil sekitar 17 hingga 25 persen saja, sisanya konsumen yang menikmati. Menurut Gideon, dia menggeluti apotek tidak selamanya berorientasi profit. Ada idealisme yang ingin ia wujudkan melalui apotek tersebut, antara lain memberikan pelayanan masyarakat untuk mendapatkan kemudahan mencari obat.
Bagi Gideon, kesuksesan itu tidak turun dari langit. Sosok Gideon yang memiliki latar belakang ilmu alam secara unik merumuskan sebuah teori tentang sukses. Rumus sukses itu adalah S(x)=D.C.B.A, dimana D adalah doa, C adalah cita-cita (mimpi, visi), B adalah berusaha, dan A adalah alat, bisa berupa modal, relasi, reputasi, atau prestasi. Kalau salah satu dari unsur tersebut tidak ada, coba saja kalikan, pasti hasilnya nol.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar